• Di Amerika, tidak ada hukum atau perintah agama yang mengharuskan perempuan menggunakan nama belakang sang suami setelah menikah. Namun, sebesar 70% warga Amerika setuju istri harus mengganti nama belakangnya mengikuti nama sang suami.
• Penggembara atau kaum hippie yang tinggal di bagian selatan Philipina percaya kaum perempuan tidak memiliki jiwa sampai mereka menikah.
• Bangsa Romawi Kuno mempercayai dengan membawa bawang putih dan bunga rosemary di bawah cadar sebagai simbol kesetiaan dan kesuburan serta menjauhkan dari gangguan setan. Di jaman modern ini, tanaman herbal tersebut digabungkan dalam karangan bunga yang dibawa sang pengantin perempuan.
• Warna putih di budaya orang Timur menandakan berkabung, oleh karena calon pengantin jarang menggenakan gaun berwarna putih di hari pernikahannya.
• Mengapa pemasangan cincin pernikahan harus berada di jari manis? Menurut kepercayaan orang Mesir, jari manis merupakan tempat terdapatnya “saraf cinta” yang berhubungan langsung dengan hati.
• Gadis pembawa bunga yang menaburkan bunga di sepanjang jalan untuk sang pengantin perempuan, dengan tujuan mengarahkan sang pengantin pada kehidupan yang manis dan penuh dengan rezeki.
• Hampir semua pasangan pengantin “dilempari” jenis makanan yang memiliki berbagai simbol. Sebagai contoh, Pengantin baru di Prancis dilempari gandum, di Inggris mengenal tradisi melempar pengantin baru dengan potongan kue. Sedangkan bangsa Romawi Kuno dan Mesir melemparkan kacang serta biji-bijian.
• Pada jaman Romawi, kue pernikahan disimbolkan sebagai pembawa keberuntungan dan kesuburuan.
• Di upacara pernikahan negara Afrika, terdapat ritual di mana sang pengantin baru diberikan “mantra” : “Semoga kalian dikaruniai 12 anak.”
Masih banyak wedding facts yang akan Belle ceritakan, nantikan di artikel selanjutnya.