Pengamat politik Indonesia sedang bingung. Biasanya rakyat sangat keras mengecam studi banding anggota DPR, yang dianggap cuma plesir dengan anggaran dinas. Tetapi, khusus untuk studi banding ke Jepang, kok rakyat justru ramai-ramai mendukung, agar studi banding itu segera dilaksanakan dan hasilnya cepat diaplikasikan pada seluruh anggota parlemen.
Merasa penasaran, pengamat politik itu pun bertanya kepada seorang pedagang asongan, yang mangkal di depan gerbang DPR: "Mengapa Bapak mendukung studi banding anggota DPR ke Jepang?"
"Ohh, itu....," sahut si bapak. "Saya mendukung penuh, sebab anggota DPR itu akan belajar teknik harakiri massal di Jepang. Semoga segera diterapkan untuk seluruh anggota DPR..."
=======================
Studi Banding ke Yunani
Alkisah anggota DPR-RI yang sedang studi banding soal etika ke Yunani, bertemu dengan pakar etika di negeri para filsuf tersebut. "Bisakah Anda memberitahu kami, salah satu contoh bentuk pelanggaran etika?" tanya anggota DPR-RI.
Jawab pakar Yunani dengan prihatin: "Bapak YTH, kunjungan studi banding Anda ke Yunani ini adalah contoh paling jelas pelanggaran etika anggota parlemen!"
=============================
Pria yang Dipukul Satpam DPR
Alkisah, suatu hari ada seorang pria yang ingin menerobos masuk ke gedung DPR.
Oleh Satpam, yang tidak merasa mengenal pria itu, tentu saja dilarang. Tetapi pria itu ngotot. Dia malah marah-marah, mencak-mencak dan menuding-nuding Satpam DPR. Karena kesal dan emosinya tersulut, Satpam memukul pria itu dan lalu meringkusnya, karena takut terjadi keonaran.
Selidik punya selidik, ternyata pria yang sempat dipukul itu adalah salah satu anggota DPR yang amat terhormat.
Kok insiden ini bisa terjadi? Yah, soalnya anggota DPR ini memang tidak pernah ngantor di gedung DPR dan sering membolos, sehingga bahkan Satpam DPR pun tidak mengenalnya...he ..he..he..
======================
Antara JK dan Boediono
Seorang anak dan ayahnya sedang menonton berita di TV. Di layar TV, terlihat Jusuf Kalla sedang memberi komentar tentang banyaknya kasus ledakan elpiji, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan Pemerintah SBY untuk mengatasinya.
Untuk mengetes pengetahuan umum anaknya, si ayah bertanya: "Itu siapa, nak?"
"Itu Wakil Presiden," sahut anaknya.
"Lho, kalau itu Wakil Presiden, lantas Boediono itu siapa?" tanya si ayah lagi.
"Itu Wakilnya SBY, ayah," jawab anaknya.
=======================
Nama untuk Anak Susilo
(Dikutip bebas dr posting Sunardian di Facebook):
Susilo dan isterinya bahagia banget. Soalnya, anak mereka lahir hari ini dan baru akan diberi nama. Tetapi belum ketemu nama yang cocok.
"Mas, orang Indian suka memberi nama anaknya dengan kejadian istimewa saat kelahirannya,.." kata istrinya, mengusulkan.
"Ogah, ah," Susilo menyahut. "Kamu pengin anak kita diberi nama Situasi Indonesia Makin Sulit Dengan Pemerintahan Yang Makin Kehilangan Pamor Dan Kesalahan Administratif Hukum Tata Negara, Dan Seterusnya...Dan Seterusnya...? Kalau namanya seperti itu, terus nama panggilannya apaaa?"